Untukmembuat daftar isi, klik tab references, pilih table of content lalu pilih format yang akan digunakan. Fitur ini akan membuat semua kalimat yang berjenis heading menjadi sebuah tabel yang berisikan kalimat yang tersusun secara sistematis lengkap dengan nomor halamannya (menjadi sebuah daftar). Simak langkah mudahnya di bawah ini ya!
LibreOfficeWord telah menyediakan fitur yang sangat canggih dan mudah digunakan untuk solusi pembuatan Table of Content (TOC) secara otomatis. Berikut langkah-langkah sederhana yang telah saya praktikkan: Buka Word pada LibreOffice; Buat beberapa halaman (mulai halaman kedua) berisi tulisan dalam bentuk per bab, sub bab, sub sub bab dan seterusnya
FungsiTable Of Content Pada Microsoft Word Table of Contens: digunakan untuk pengelolaan daftar isi. Dengan menu ini user bisa menysipkan daftar isi otomatis pada sebuah halaman dokumen. Bila mode otomatis yang dipilih, maka fitur ini akan mencari judul dan subjudul secara otomatis dari file dokumen yang tengah Anda garap.
cash. Jika Kamu tertarik untuk membaca artikel ini karena pada bagian judul yang ekstrem, maka selamat Kamu sudah masuk ke dalam jebakan. Hehe… Namun sesuai dengan judul, Saya akan menyajikan sedikit data terkait dengan penting atau tidaknya menggunakan atau menambahkan fitur table of content ke dalam sebuah situs Blog/Website. Di artikel ini, Saya mengatakan ada kalanya tidak penting sama sekali dan adakalanya sangat penting. Bingungi kan… yuk simak tulisan dari Saya berikut ini.. Pentingkah menggunakan / menambahkan fitur table of content pada situs Blog / Website ? Ini menurut penglihatan mata batin Saya, ketenaran penggunaan fitur table of content mulai marak digunakan oleh kalangan Blogger sejak tahun 2019 lalu seiring dengan pembaruan inti Algoritma Google. Sejak pembaruan inti Algoritma Google, ada banyak banget perubahan besar yang terlihat di laman penelusuran, diantaranya Google menampilkan fitur Jump link, Answer and Question, rank zero dan sebagainya. Nah, untuk mendapatkan fitur Jump Link atau link yang bisa loncat – loncat, selaku pemilik situs harus menempatkan struktur data table of content pada artikel yang telah dipublikasikan. Ga heran banyak developer thema blogger ataupun wordpress saat ini telah menambahkan fitur table of content pada thema yang dibuatnya. Contohnya pada artikel ini, yang mana Kamu dapat membaca daftar isi situs dengan mengunjungi tautan daftar isi yang sudah Saya tempatkan di bagian atas. Di artikel situs ini lainnya, dengan menempatkan struktur data table of content, hasilnya akan terlihat seperti gambar berikut Jadi, Google akan memberikan rekomendasi tautan link yang bisa dikunjungi oleh pengunjung. Imbasnya, CTR situs akan meningkat artinya pengunjung akan tertarik untuk membaca content tersebut. Contoh lainnya, Kita juga bisa mengoptimalkan banyak keyword dengan menempatkannya di table of content, ketika user mencari kata kunci tertentu maka hasilnya akan terlihat seperti gambar di atas. Ada tulisan loncat ke gitu. Menurut Saya, ini salah satu kelebihannya pada saat Kita menggunakan fitur table of content pada artikel situs. Kekurangan fitur table of content Akan tetapi, penggunaan fitur table of content pada artikel yang tidak tepat justeru akan memperburuk nilai User Experience. Loh.. gimana toh ? bukankah tadi justeru akan meningkatkan CTR di SERP ? Bearti bagus donk.. user sudah dapat melihat gambaran umum tentang content tersebut.. Kok bisa memperburuk ?. Sekali lagi.. berdasarkan mata batin dan hasil penelitian oleh Saya sendiri, memang benar demikian, CTR situs akan meningkat. Tapi jika digunakan pada konten yang tidak tepat, efeknya akan buruk. Pernahkah, Kamu mengunjungi situs niche kesehatan dan berita ? Coba deh lihat, apakah mereka menggunakan fitur table of content ?. Sebagian besar TIDAK. Ini dampaknya jika tetap menggunakannya. Nilai rasio pantulan atau Bounce Rate akan naik drastis. Saya sudah mencobanya dan memantau nilai bounce rate untuk setiap artikel pada konten tertentu. Kenapa bisa meningkat ? Sudah Kita ketahui bersama bahwa fitur table of content akan menampilkan gambaran secara umum di suatu artikel. Misalnya, ada artikel yang ngebahas tentang manfaat buah jeruk bagi kesehatan. Jika pemilik situs menempatkan table fo content di situs tersebut, ada kemungkinan besar user akan membaca daftar isinya saja kemudian lari begitu saja ketika ia sudah mendapatkan informasi tentang manfaat buah jeruk tanpa harus membaca uraian singkat per sub judul. Efeknya, nilai bounce rate akan meningkat dan dengan kondisi seperti itu akan berimbas pada menurunnya nilai User Experience di suatu situs. Padahal UX menjadi salah satu faktor penting sebuah situs ada di laman penelusuran atas Google. Namun Untuk jenis artikel tertentu, menggunakan fitur table of content sangat berguna untuk meningkatkan nilai UX. Itulah sebabnya, tidak semua artikel di situs ini menggunakan fitur table of content. Hanya jenis artikel tertentu saja. Dari penelitian kecil itu, Saya menyimpulkan penggunaan fitur table of konten baiknya digunakan pada konten tertentu saja. Kesimpulan, fitur table of content memang berguna yang akan meningkatkan CTR situs di SERP karena Google akan memberikan semacam link jump ke sub judul. Akan tetapi, tidak semua artikel harus diperlakukan dengan cara yang sama. Sisi lainnya juga dapat menurunkan nilai User Experience situs. Artikel ini hanya bersifat Opini berdasarkan riset kecil – kecilan dan berdasarkan penglihatan mata batin Saya… hehe.. Jika Kamu ingin melihat hasilnya, lakukan pada situs yang Kamu kelola saat ini. Dengan begitu, Kamu bisa menyimpulkannya sendiri.
Sebuah dokumen sudah wajib mempunyai daftar isi, mulai dari proposal, makalah, laporan kerja praktek sampai dengan laporan skripsi. Namun tahukah kamu bahwa Microsoft Word mempunyai fitur untuk membuat daftar isi dengan cepat? Microsoft Word bahkan akan menambahkan link ke halaman yang dimaksud pada setiap item yang ada pada daftar isi. Fitur daftar isi atau istilah kerennya “Table of Content” bawaan Microsoft Word ini bahkan mempunyai kemampuan jauh dari ekspektasi kita dan kita tak perlu memiliki banyak pengetahuan khusus untuk mulai menggunakan fitur ini. Fitur Table of Content atau Daftar Isi ini telah ada pada seluruh versi Microsoft Word mulai dari Office 2003. Namun secara khusus kita akan mempelajari Cara Mudah Membuat Daftar Isi Dengan Microsoft Office Word 2010 yang menu-menunya identik dengan bersi Office sebelum dan sesudahnya. Ketika kita membuat Daftar Isi dengan fitur dari Microsoft Word, kita akan dengan cepat memetakan setiap judul atau sub bab pada setiap bagian. Perhatikan gambar berikut untuk mengetahui pemetaan tersebut. Contoh artikel Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa Obyek Wisata Judul Candi Heading 1 Candi Prambanan Heading 2 Candi Ratu Boko Heading 2 Taman Heading 1 Kaliurang Heading 2 Tlogo Putri Heading 3 Jeep Wisata Heading 3 Untuk membuat Daftar Isi, Klik tab References, pilih Table of Content lalu pilih Format yang akan digunakan. Klik References -> Pilih daftar isi yang akan digunakan Setelah selesai kamu pilih, Microsoft Word akan membuat daftar isi yang sudah include dengan link menuju judul tulisan. Wow banget bukan? Daftar isi yang sudah jadi Selanjutnya kita akan membahas tips yang bisa kamu gunakan untuk mempercantik Daftar Isi pada tulisanmu. 1. Menentukan Level Ada 9 type heading namun secara default Table of Contents akan berisi tiga saja/ Kamu dapat mengubahnya dengan mudah untuk menambah atau mengurangi jumlah heading. Seperti pada gambar di atas yang berisi 3 level. Untuk mengubahnya klik References kemudian pilih Table of Contents. Dari daftar yang ada, pilih Insert Table of Contents. Ubah pilihan Show Levels, bisa kamu kurangi atau kamu tambahkan. Klik OK lalu jika Microsoft Word memberikan dialog untuk mereplace Daftar Isi yang sudah ada, klik Yes. 2. Mengubah Atribut Heading Menggunakan template Table of Contents Microsoft memang membantu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, namun ada beberapa item yang mungkin tidak sesuai dengan kemauan kita. Bisa bisa malah jadi tempat Dosen Pembimbing menggambar indah jika template ini kita gunakan dalam laporan skripsi. Selanjutnya untuk mengubah atribut pada masing masing heading, kamu cukup klik salah satu item judul atau sub bab pada heading 1, kemudian pindahkan ke tab Home lalu sesuaikan ukuran font, warna dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan kamu. Setelah mengubah salah satu, klik Update Table untuk memperbarui semua item yang sama. Itu tadi adalah cara membuat daftar isi menggunakan Microsoft Word 2010, mudah bukan? Dengan menggunakan fitur ini kamu tak perlu khawatir terhadap perubahan naskah yang kamu lakukan, karena cukup dengan klik Update Table pada Daftar Isi, semua halaman yang berubah akan dikoreksi secara otomatis. Update table untuk memperbarui nomor halaman
Você já ouviu falar em “Table of Contents”? Embora o nome desse complemento não tenha sido traduzido para o português, uma tradução livre resultaria em “Tabela de Conteúdo”. Esse recurso pode ser definido como uma lista de títulos e descrições de um texto. De acordo com padrões estabelecidos, o Table of Contents deve vir logo no início de uma página ou artigo. Dessa forma, é possível escolher determinada parte do conteúdo para clicar e ser direcionado a ela. Para inseri-la, basta digitar [TOC] no local específico do documento do Google Docs. Em seguida digite os títulos que você deseja que sejam exibidos – eles podem ser classificados por níveis, com possibilidade de escolher até seis. Inserir um título em determinado nível, tem influência direta sobre o código HTML da parte do artigo com a qual ele se relaciona. Esses códigos podem ser perdidos e você precisará ajustá-los manualmente, por isso é importante conhecer sua estrutura. Se você ainda está se perguntando por que deveria utilizar esse recurso, saiba que ele traz uma série de vantagens. Para ajudá-lo a entender melhor, listamos as principais. Otimização do tempo do usuário Quem nunca se deparou com artigos imensos e perdeu algum tempo procurando por determinada parte do conteúdo? Nem sempre o documento inteiro será de interesse do usuário, muitas vezes ele necessita de informações específicas e encontrá-las em um artigo muito longo é realmente um problema. Com a inserção da Table of Contents é possível visualizar, por meio de títulos, qual parte contém a informação buscada. Então basta clicar para ser direcionado à ela. Dessa forma, o precioso tempo do usuário é otimizado. Entretanto, para que o recurso funcione corretamente, você precisará hierarquizar o conteúdo da maneira correta, ou seja, não basta saber inserir a “Table of Contents”, é necessário analisar qual a melhor forma de dispor o conteúdo nela. Facilidade na correção Na Table of Contents é possível visualizar um fragmento do título de cada parágrafo. Dessa forma, com uma visão geral do conteúdo, fica mais fácil identificar possíveis erros e corrigi-los de forma rápida e eficaz. Assim como procurar por um conteúdo específico consome o tempo do usuário, procurar por erros também pode fazer com que o gerenciador do conteúdo não consiga solucioná-los corretamente. E essas falhas podem atuar negativamente sobre a credibilidade e, até mesmo, a audiência de uma página. O Table of Contents também ajuda nisso. Suporte aos redatores Escritores profissionais ou pessoas responsáveis por produzir conteúdo para alimentar determinadas páginas, podem encontrar na Table of Contents uma grande “companheira”. Isso porque ela facilita as correções e a adequação do conteúdo às normas da ABNT, exigidas em documentos que precisam seguir certas regras. Com poucos cliques você será capaz de configurar os padrões no documento, pois a tabela ajuda na hora de fazer esse tipo de ajuste. Esse recurso pode ser um grande aliado na gestão de conteúdo da sua empresa. Para isso, você deve ter em mente em que ele pode ajudar, incentivar os funcionários responsáveis a conhecê-lo e aplicar as melhorias no dia a dia para aumentar a produtividade. Viu só como a “Table of Contents” pode trazer vantagens para você e seus usuários? Então baixe o nosso e-book guia de professores e continue lendo sobre esse assunto e muito mais. Victor Sebastian Victor é gerente de marketing da Qi Network, Premier Partner do Google no Brasil. Com ampla experiência em produtos e soluções Cloud, já atuou em diversas empresas na criação e gestão de serviços IaaS, PaaS e SaaS. Facebook WhatsApp WhatsApp Twitter Linkedin
table of content digunakan untuk